Posts

Showing posts from 2010

Dan Guru pun Bisa Belajar dari Murid

Akan selalu ada yang pertama. Setelah training yang melelahkan selama tiga bulan akhirnya aku mendapatkan kesempatan pertama untuk mengajar di lembaga ini, Alam Bahasa. Adalah James Wellstead, orang Kanada yang menjadi murid pertamaku Senin siang itu, 11 Januari 2010. Mulanya aku khawatir kalau aku akan gugup seperti biasanya ketika aku mikro teaching di kelas training, tapi aku berusaha menjaga kepercayaan dalam diriku ”bahwa aku mampu dan aku bisa, dia baru mulai belajar bahasa Indonesia dan aku sudah belajar bahasa Indonesia sejak TK bahkan sampai aku menyelesaikan studi di universitas”. Kusiapkan semuanya dengan hati-hati dan pukul 10.15 rasa penasaran itu terjawab. Semua tak sesulit yang aku bayangkan bahkan lancar saja. Muridku yang lumayan pintar sehingga yang aku latihkan bisa dia tangkap dengan mudah. Dan aku menikmati pengalaman mengajar itu. Aku merasa nyaman menjadi guru untuk orang asing dari seberang benua itu. Jika aku bandingkan dengan menjadi guru bahasa Indonesia di

Mendaki Borobudur, Membaca Sejarah Budha

Ini perjalanan ke sekian kalinya ke Borobudur. Menyusuri jejak-jejak sejarah peradaban Budha di Indonesia. Kali ini dengan seorang murid dari Belanda. Jam 08.00 kami berangkat dari Alam Bahasa Indonesia, tempatku bekerja sebagai guru bahasa Indonesia untuk orang asing. Perjalanan satu jam yang penuh obrolan ringan cukup untuk membunuh waktu. Memasuki kawasan Borobudur sopir menyuruhku untuk membeli tiket di calo. Rp 120.000 katanya. Aku tidak mau. Seperti biasa aku ingin melewati jalur yang sewajarnya. "Satu tiket asing," kataku pada petugas tiket. "15 dollar atau seratus tiga puluh lima ribu rupiah." Kuulurkan lembaran senilai seratus lima puluh ribu dan petugas mengembalikan lima belas ribu rupiah. Petugas entrance mengecek tiket dan dia bertanya padaku perihal tiketku. Kubilang aku sudah biasa ke Borobudur membawa murid asing dan biasanya tidak pakai tiket. Petugas pun menyilakan kami untuk masuk kebetulan aku memakai baju batik yang merupakan ikon guide Borob

Sebuah Catatan tentang Menunggu (Dari catatan FB)

waiting…….. Kata Gigi menunggu itu bosan, bosan yang memusingkanku….kalau dipikir-pikir bener juga tuh,.,menunggu itu membosankan, bahkan dalam sebuah adegan di film Jomblo dikatakan kalau "cinta itu bisa datang dan pergi tapi cinta itu nggak bisa menunggu" dan smua itu bener apalagi klau menunggu tanpa waktu…..(wuihh) Apapun bahasanya menunggu itu emang ga ngenakin,. bayangin aja kalau kita janjian truzz dah datang ontime ternyata orang yang kita tunggu ngaret…pasti sangat menyebalkan tuh,.,., kalau emang ga mau menunggu jangan suka bikin org lain menunggu donk,.,karena menunggu itu menyakitkan… Coba bercermin pada diri kita, kita sering merasa dongkol kalau orang yang kita ajak janjian atau ngajak janjian nggak ontime padahal kalau kita telusur kadang kita juga kaya gitu. Hal ini karena sudah menjadi ciri khas kalau orang Indonesia suka ngaret. Kalau kita tilik sejarahnya ternyata budaya ngaret itu muncul sebenarnya dari pepatah,.,bagaimana itu bisa terjadi?? li